Titik-titik Air di Gelas Es Teh
Pertanyaan:
Ki, mohon pencerahan. Kenapa ya ada
titik-titik air di gelas es teh, padahal volume air di dalam gelas itu tidak
berkurang?
Jawab:
Kita harus yakin dulu bahwa udara ada di mana-mana, termasuk di
sekitar gelas es teh yang kamu ceritakan di atas.
Udara mengadung uap air. Nah, karena suhu di sekitar gelas rendah
(dingin), uap air yang terkandung di dalam udara itu mengalami peristiwa
pengembunan. Pengembunan adalah perubahan wujud zat, yang semula gas kemudian
menjadi cair. Yang semula uap air, menjadi titik-titik air. Trus,
Nempel di permukaan luar gelas.
Kesimpulannya:
Titik-titik air di gelas bukan karena gelasnya bocor, tapi karena
udara (yang mengandung uap air) di sekitar gelas, sedang mengalami pengembunan.
Jatuh yang Selalu ke Bawah
Pertanyaan:
Permisi, Ki. Izinkan saya
bertanya. Kenapa ya Ki kok benda yang dilempar ke atas selalu kembali
jatuh ke bawah? Kenapa juga jatuhnya harus ke bawah?
Jawaban:
Jawabannya adalah karena ada gaya yang menarik benda itu menuju ke bawah.
Jawabannya adalah karena ada gaya yang menarik benda itu menuju ke bawah.
Gaya yang menarik benda selalu menuju ke bawah itu disebut gaya
gravitasi bumi. Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin
besar massa/berat benda tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang
ditimbulkannya.
Mungkin kamu akan bertanya lagi: Berarti pensil punya
gaya gravitasi juga dong, Ki? Tapi badan saya kok gak jatuh ke pensil itu? Benar,
pensil punya gaya gravitasi juga. Hanya saja gaya itu sangat kecil jika
dibandingkan dengan gaya gravitas bumi yang bisa menarik badan kamu jatuh ke
bawah. Sebabnya, massa pensil kira-kira hanya 5 gram, sedangkan bumi
kita massanya 59.760 miliar ton.
Mengapa Pesawat Bisa Terbang?
Pertanyaan:
Permisi mau tanya, Ki. Kok bisa ya sebuah pesawat terbang dengan
berat berton-ton dapat melayang di udara? Apa yang menyebabkan pesawat terbang
tetap berada di udara dan tidak jatuh? Bagaimanakah proses terbang
terjadi? Makasih.
Jawaban:
Pada awalnya manusia menganggap bahwa untuk bisa terbang maka kita harus melakukannya sebagaimana burung terbang. Para penemu pesawat, yang pertama kali menciptakan pesawat, diilhami oleh burung yang terbang dengan mengepakkan sayapnya. Maka pesawat juga diberi sayap. Tapi, sayap pesawat bukan berarti untuk dikepak-kepakkan seperti sayap burung.
Pada awalnya manusia menganggap bahwa untuk bisa terbang maka kita harus melakukannya sebagaimana burung terbang. Para penemu pesawat, yang pertama kali menciptakan pesawat, diilhami oleh burung yang terbang dengan mengepakkan sayapnya. Maka pesawat juga diberi sayap. Tapi, sayap pesawat bukan berarti untuk dikepak-kepakkan seperti sayap burung.
Kegunaan sayap pada
pesawat adalah untuk membuat perbedaan kecepatan angin di atas badan pesawat
dan di bawah badan pesawat. Kecepatan angin di atas badan pesawat lebih cepat
daripada kecepatan angin di bawah. Pesawat pada saat terbang akan menghadapi
beberapa hambatan, diantaranya hambatan udara, hambatan karena berat badan
pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat menabrak awan.
Oleh karena itu, pesawat
terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin.
Selama penerbangan, ada
4 gaya yang bekerja.
·
Pertama, yaitu gaya angkat atau gaya ke atas.
·
Kedua, gaya berat atau gaya ke bawah.
·
Ketiga, gaya maju/ gaya dorong.
·
Keempat, gaya ke belakang/ gaya hambatan.
Gaya angkat dan gaya
maju/ gaya dorong merupakan gaya kunci untuk penerbangan. Kedua gaya itu
diperhitungkan untuk mengatasi gaya berat dan gaya ke belakang/ gaya hambatan.
Gaya maju ini menarik
pesawat ke arah depan. Gaya maju ini diperoleh dari putaran baling-baling mesin
atau dorongan mesin jet.
Nah, karena adanya
gaya-gaya ini akhirnya pesawat dapat terbang deeh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar